Rabu, 20 Juli 2011

Aku tahu aku mampu

Langit seperti ikut bersedih denganku.
Ketika semua mata terlelap dan hanyut dalam mimpi.
Aku masih terjaga ditemani sepi.
Hatiku menangis perih,, tapi akalku masih berfungsi.

Tidak pernah kuijinkan airmata ini mengalir deras,, tapi dia tak bisa diajak kompromi.
Dasar wanita,, yaa aku memang wanita yg kodratnya adlh terlahir dg kelebihan airmata.

Kawan...
Malam ini,, ada yang ingin kusampaikan pada dunia,, AKU KECEWA.

Aku yakin Tuhan tidak pernah tidak tahu,, Tuhan ada bersamaku.
...."Tuhan bukan tidak tahu tapi hanya menunggu"..... (kutipan Novel Andrea Hirata)

Setiap kali aku bersedih,, yang ku bayangkan adalah waktu akan berlalu,, hari ini akan berganti esok,, dan esok akan lebih indah dari hari ini. Pasti akan lebih indah. Tapi semakin aku berusaha keras untuk meyakini hati dan pikiranku,, maka semakin aku merasa sesak.
Sesak karena kenyataan yang ada.

Masalah,, lagi-lagi aku mendapati masalah. Yaa,, aku tau bahwa inti dari kehidupan adalah MASALAH. Karena hidup adalah MASALAH (itu kata orang2 yg selalu aku ajak sharing,, dan kataku juga)

Dari arti kata "Masalah" itu sendiri adalah kesenjangan antara harapan dengan kenyataan.

Padahal,, aku sudah berusaha untuk tidak berharap.. aku sudah berusaha untuk tidak berangan-angan.
Aku ingin menjalani semuanya dengan tenang dan apa adanya. Tapi,, ketika kenyataan membuatku terpuruk,, aku tak berdaya.

Aku sempat khilaf,, dan merasa sangat penat dengan kamuplase kehidupan. Aku bahkan berharap tidak pernah mengenal orang yang selalu mendzalimiku dan sempat memutuskan pergi jauh dari kenyataan. Tapi aku beruntung memiliki sahabat2 baik yang selalu menguatkanku dan tulus menyayangiku,, bukan rekayasa yang manis seperti madu tapi tajam seperti duri.

Sahabat terbaikku bilang,, tidak ada yang perlu kita lupakan dari masa lalu,, bersyukurlah dengan kenyataan bahwa masih ada orang2 seperti mereka yang begitu dzalim padaku. Dan sebaliknya, aku harus berterima kasih banyak atas kehadiran mereka,, karena merekalah aku semakin berkualitas dan akan lebih banyak bersabar. Ini adalah proses pendewasaanku.

Huuufffhhh…

Dunia,,
kehidupan,,
sepenggalan cerita singkat,,
seperti nyata tapi semu,,
kamuplase,,
penuh tipu daya,,
aku selalu terjerat didalamnya,,
topeng,,
perankan peranmu bila tak ingin diperankan oleh orang lain


Duniawi…oh duniawi… menjauhlah dari pandanganku,, menyingkirlah dari tempat aku berdiri,, aku ingin kedamaian,, hanya ingin bahagia.

Kawan,, ini untuk hidupku… jangan dilanjutkan membaca tulisan ini bila kau merasa jenuh dengan pedihku ini…

Ketika orang lain menghinaku,, aku trsenyum.
Ketika orang lain menilai keburukanku,, aku terima.
Ketika orang lain mengambil apa yang ku punya, aku ikhlas.
Ketika orang lain melukaiku,, aku sadar bahwa hidup ini menempaku untuk menjadi lebih kuat seperti baja dan berkilau seperti berlian.
Ambillah semuanya,, aku ikhlas.
Aku memang bukan siapa-siapa dan tidak punya apa-apa tapi masih ada ALLAH SWT bersamaku!!

Aku sudah berjanji untuk tidak bertanya “Mengapa?”…
Dan dimalam kelabu ini,, aku terus-terusan bertanya pada diriku “Bagaimana?”
Bagaimana cara untuk menenangkan hati dan pikiranku?
Bagaimana cara untuk menghadapi kemelut dunia yang serba palsu ini?
Bagaimana cara untuk tetap bertahan disaat badai cobaan datang?
Bagaimana cara untuk tetap menjadi lebih baik tanpa mengubah diriku sendiri?
Bagaimana cara melupakan rasa kecewa yang amat sangat pada seseorang?

Aku temukan jawabannya… ALLAH SWT. Pada-NYA-lah aku dapat bercerita banyak hal,, menuangkan kesedihan dalam sujud,, meluapkan airmata dalam munajat-ku.
Sungguh,, ternyata ujian ini terus menyertaiku,, tak pernah menurun tingkat kesukarannya, tapi semakin hari semakin bertambah. Ini pasti karena Allah SWT tahu bahwa aku mampu.


Ya Rabb,, kuatkan hatiku,, jagalah imanku,, agar aku tetap dijalan-MU
Aku ingin selalu menjadi PENYABAR & PEMAAF.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar