Masuk Surga Itu Karna Amalan Atau Rohmat Alloh
Sebelum kita bahas dikit mari kita ingat pentingnya disiplin kepada syariat (indhibath syar’i). Walaupun disiplin dengan perkara yang wajib dan disiplin menjauhi yang harom, itu tetap sebuah kemuliaan yang telah dihargai dan dijanjikan dengan surga. Apalagi jika ditambah disiplin pula terhadap perkara yang sunah, dan menjauh dari yang makruh dan syubhat.
Disiplin kepada syariat, pada zaman akhir yang penuh fitnah seperti saat ini bukanlah hal yang ringan. Banyak rintangan, ujian, dan begitu keras perlawanannya. Baik yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam dan kaki tangan mereka, juga kaum juhala (bodoh) dalam tubuh umat Islam sendiri.
Bersiaplah disebut sebagai ekstrimis, fundamentalis, garis keras, sok alim, bahkan ada juga yang menyebut teroris, hanya karena mencoba konsisten dan komitmen dengan syariatNya.
Terasing bukan karena lari dari mereka, tapi merekalah yang lari dari nilai Islam yang kita coba untuk berkomitmen dengannya.
Dari Abu Huroiroh Rodhiallohu ‘Anhu, bahwa Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam:
بَدَأَ الْإِسْلَامُ غَرِيبًا وَسَيَعُودُ كَمَا بَدَأَ غَرِيبًا فَطُوبَى لِلْغُرَبَاءِ
Awalnya Islam dianggap terasing, dan akan kembali seperti awalnya dianggap asing, maka beruntunglah orang-orang terasing itu. (HR. Muslim No. 145)
Hadits ini juga menjadi bukti dan penguat bagi pihak yang berpandangan bahwa masuknya ke surga bagi seseorang adalah karena amal sholihnya di dunia.
Hal ini juga diperkuat oleh firmanNya:
الَّذِينَ تَتَوَفَّاهُمُ الْمَلائِكَةُ طَيِّبِينَ يَقُولُونَ سَلامٌ عَلَيْكُمُ ادْخُلُوا الْجَنَّةَ بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
(yaitu) orang-orang yang diwafatkan dalam Keadaan baik oleh Para Malaikat dengan mengatakan (kepada mereka): "Salaamun'alaikum, masuklah kamu ke dalam syurga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan". (QS. An Nahl (16): 32)
Juga ayat lainnya:
وَنُودُوا أَنْ تِلْكُمُ الْجَنَّةُ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنْتُمْ تَعْمَلُونَ
Dan diserukan kepada mereka: "ltulah surga yang diwariskan kepadamu, disebabkan apa yang dahulu kamu kerjakan." (QS. Al A’rof (7): 43)
Dua ayat ini, dan juga hadits yang sedang kita bahas menunjukkan bahwa manusia dimasukkan ke surga karena amal sholihnya.
Namun, ada pihak yang mengatakan bahwa manusia dimasukkan ke dalam surga adalah karena rohmat Alloh Ta’ala, bukan karena amalnya. Mereka berdalil dengan beberapa hadits berikut:
Dari Abu Huroiroh Rodhiallohu ‘Anhu, bahwa Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَنْ يُنَجِّيَ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ قَالُوا وَلَا أَنْتَ يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ وَلَا أَنَا إِلَّا أَنْ يَتَغَمَّدَنِي اللَّهُ بِرَحْمَةٍ
“Tidak seorang pun di antara kalian yang akan diselamatkan oleh amal perbuatannya.” Mereka bertanya: “Engkau pun tidak, wahai Rosululloh?” Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam menjawab: “Aku juga tidak, hanya saja Alloh melimpahkan rohmatNya kepadaku.” (HR. Bukhori No. 6463 dan Muslim No. 2816)
Dari Jabir Rodhiallohu ‘Anhu, aku mendengar bahwa Rosululloh Shollallohu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:
لَا يُدْخِلُ أَحَدًا مِنْكُمْ عَمَلُهُ الْجَنَّةَ وَلَا يُجِيرُهُ مِنْ النَّارِ وَلَا أَنَا إِلَّا بِرَحْمَةٍ مِنْ اللَّهِ
Amal sholih kamu tidaklah memasukkan kamu ke dalam surga dan tidak pula menjauhkan dari api neraka, tidak pula aku, kecuali dengan rohmat dari Alloh. (HR. Muslim No. 2817)
Selintas dalil-dalil ini nampak bertentangan (ta’arudh) secara lahiriyah satu sama lain. Al Quran menyebut bahwa manusia masuk surga karena amal sholihnya, tetapi Al Hadits menyebut manusia masuk surga karena romat Alloh Ta’ala semata. Bukan karena amal sholihnya di dunia.
Bagaimana kita mengkompromikan dalil-dalil yang nampak bertentangan ini?
Menurut zahir hadits-hadits ini adalah petunjuk bagi ahlul haq, bahwa seseorang tidak berhak mendapat pahala dan surga karena amal ibadahnya.
Sedangkan firman Alloh Ta'ala: (Masuklah kamu ke dalam surga itu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan) dan (Itulah surga yang diwariskan kepadamu disebabkan apa yang telah kamu kerjakan) dan yang semisal keduanya dari beberapa ayat Al Quran yang menunjukkan bahwa amal ibadah itu dapat memasukkan ke dalam surga, maka semua itu tidak bertentangan dengan beberapa hadis ini.
Namun, ayat-ayat itu bermakna bahwa masuknya seseorang ke dalam surga karena amal ibadahnya, kemudian mendapat taufik untuk melakukan amal ibadah itu dan mendapat hidayah untuk ikhlas dalam ibadah sehingga diterima di sisi Alloh, adalah berkat rohmat Alloh dan karuniaNya.
Maka, yang benar tidaklah seseorang dimasukkan ke dalam surga semata-mata amal ibadahnya. Karena seseorang itu akan masuk ke dalam surga dengan amal-amalnya yaitu dengan sebab-sebabnya, dan itu adalah bagian dari rohmat itu sendiri. Wallohu A’lam.
Maksud dari sabda nabi, "tidak pula saya dimasukkan ke surga karena amal, kecuali dengan rohmat Alloh." Maksudnya bukan berarti meremehkan urusan amal, tetapi ini dalam rangka meniadakan keterpedayaan dengan amal tersebut, dan penjelasan bahwa amal itu disempurnakan dengan karunia Alloh.
Jadi, tidak ada sedikitpun pertentangan antara ayat-ayat dan hadits-hadits tersebut. Manusia akan dimasukkan ke dalam surga karena rohmatNya yang diperoleh melalui sebab-sebab yakni amal sholih yang dilakukannya, dan amal sholih adalah bagian dari rohmat dan karunia dari Alloh.
Semoga ini bisa menjawab pertanyaan dulur kita, jazaakumullohu khoiroo(n), moga manfaat dan barokah.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar