Tentang bagaimana kita ibadah benar benar murni karana ALLAH tanpa disertai Riya sum'ah sombong takabur.sehingga amal yang kita kerjakan tidak sia sia baik ibadah maghdoh ibadah yang murni maupun ibadah mubah, ex : Usaha mencari nafkah kalau di niati karna ALLAH maka akan menjadi pahala juga.
Ali bin Abitolib Salah satu sahabat Nabi sekaligus menantunya nabi dari putrinya Fatimatuzzahra,Suatu ketika dalam peperangan antara orang iman dan orang kafir. Ali bin abi tolib ini mengejar salah atu orang kafir, nah ketika orang kafir ini sudah dalam keadaan kepepet istilahnya Ali ini tinggal nebas pedangnya saja , lagi lagi orang kafir ini meludah pada wajahnya Ali bin abitolib, Seketika itulah sahabat ali tidak jadi membunuhnya.
Lalu ditanya oleh para sahabat : " Wahai ali.. apa yang membuat engkau tidak jadi membunuhnya?"
Ali : " aku berperang karna ALLAH,aku takut setelah dia meludahku,aku membunuhnya bukarn karna semata mata jihad karna ALLAH melainkan aku membunuhnya karna amarahku ke orang kafir itu.
ABU BAKAR ASSIDIQ setelah kematian beliau kenapa banyak orang orang yang disekitarnya yang merasa sangat kehilangan seseorang yang membantu di tengah malam, memang ada apa ya dengan ABU BAKAR ??
Karna semasa hidupnya selain abu bakar menjadi kholifah yang aris dan bijaksana Abu bakar setiap tengah malam membuang sampah sampah yang berserakan di pinggir pinggir rumah ro'yahnya.
Itulah bentuk dari sangat menjaganya niat para sahabat sahabatnya nabi,padahal kita tau para sahabat itu lebih sangat dekat tempat duduknya dengan nabi itu saja khawatir apabila salah niat. apalagi kita. sepantasnya kita juga harus lebih hati hati dalam menjaga niat kita dalam beramal ibadah.
RIYA asal kata dari dari RO'A Bahwa riya itu mengamalkan sesuatu yang mestinya Ibadah karna ALLAH tapi dia ingin dipuji.
Ada beberapa devinisi riya disini yang perlu kita ketahui sehingga kita bisa tau bagaimana cara mengantisipasi apbila riya menjangkit pada niat dan hati kita.
A. Apabila amal ibadah tersebut disertai riya mulai awal kita beramal sampai akhir beramal, amal seperti ini BATAL tidak tidak berlaku disisi ALLAH. Awal mulanya kita beramal karna ALLAH lalu ketika riya datang di hati, ini ada 2 bagian :1. Ketika kita beramal lha kok perasaaan riya datang kok kita perangi sampai riya itu hilang dan kita merasa yakinriya itu sudah tidak ada maka syah amalnya.2. Apabila datang perasaaan riya ketika kita beramal tapi kita tidak punya usaha untuk menolak ,Ini juga MENJADI 2 BAGIAN :a. Kalau bentuk amalanya nggabung ex: Kita solat dalam Rokaat 1: KARNA ALLAH Rokaat 2: TIDAK KARNA ALLAH sampai akhir MAKA RUSAKLAH AMAL ITUb. Tapi kalau jenis amalannya dipisah pisah ex: Sodaqoh, pertama sodaqoh satu juta : KARNA ALLAH lalu tumbuh riya sehingga dia sodaqoh lagi 1 juta maka sodaqoh yang kedua ini yang TIDAK DITERIMA Mengajar ALquran , jam 1 : KARNA ALLAH jam 2: TIDAK KARNA ALLAH maka yang tidak diterima yang jam kedua itu.
B. RIYA setelah beramal ex : Kita beramal suatu amlan sudah selesai amalnya yang kita kerjakan, lalu datang orang yang memuji, terus ada perasaan senag dalam hati kita yang artinya kita mensyukuri nikmat allah selama tidak mengganggu niat dalam hati ini tetap syah amalanya.Tapi apabila menimbulkan Takabur sombong dalam hati ini BATAL AMALANYA.
( MASALAH PEMBAHASAN RIYA INI MENJADI PEMBAHASAN UTAMA MULAI SEKJAK ZAMAN PARA SAHABAT)
So.. yuuk mari kiata slalu toto hati kita masing masing dalam beramal di awal dalam dan setelah amal,sehingga amall kita diterima disisi ALLAH dan menjadi buah di syurga,Amin
Seperti ulama Hasan al basri :: " Saya tidak henti hentinya memperbarui niat sampai sekarang ini ".
"TIAP TIAP ANAK ADAM ITU BISA MENJADI PAHALA apabila anak adam selalu niat karna allah (H.S Abu daud)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar