Kamis, 21 Juli 2011

KEDUDUKAN HATI BAGI ANGGOTA BADAN DAN MASUKNYA IBLIS KE DALAMNYA


Hati secara fisik adalah organ tubuh yang bentuknya seperti buah nanas, organ tubuh yang paling penting untuk menggerakkan darah mengalir keseluruh tubuh.
الْقَلْبُ عَضْوٌ صَنَوْبِرِيُّ الشَّكْلِ مُوْدَعٌ فِـى الْجَانِبِ اْلأَيْسَرِ مِنَ الصَّدْرِ وَهُوَ أَهَمُّ أَعْضَاءِ الْحَرَكَةِ الدَّمَوِيَّةِ قاموس منجد

"Hati ialah organ tubuh yang berbentuk bulat nanas yang bertempat di dada sebelah kiri, ia merupakan anggota badan terpenting yang menggerakkan darah."
الْقَلْبُ مِنَ الْفُؤَادِ مَعْرُوْفٌ وَيُطْلَقُ عَلَى الْعَقْلِ وَجَمْعُهُ فُلُوْبٌ * فاموس المصباح المنير
"Qalbu dalam pengertian hati itu telah dikenal dan berlaku juga untuk akal dan jama'nya quhubun"
Ahli syair menyatakan:
هَلِ الْقَلْبُ إِلاَّ بِضْعَةٌ تَتَقَلَّبُ * لَهُ خَاطِرٌ يَرْضَ امِرَارًا وَيَغْضَبُ قاموس المصباح المنير

"Hati tiada lain hanya segumpal daging yang berbolak balik, dia telah mempunyai rasa senang dan amarah."
Adapun secara rohani, hati bagi anggota badan ibarat raja yang mengatur bala tentara, semua bersumber pada perintahnya, ia mendayagunakan anggota badan menurut yang dikehendakinya, semua tunduk dibawah kekuasaannya. Dari padanya diperoleh kabaikan, keteguhan dan lain-lain yang baik. Tetapi dari padanya pula diperoleh kejahatan-kejahatan, penyimpangan-penyimpangan dan semua yang jelek-jelek yang membawa kerusakan.

Bersabda Rosulullah Shollallahu 'alaihi wasallam :
Artinya : "ketahuilah sesungguhnya didalam tubuh itu ada segumpal daging, jika baik maka baiklah seluruh tubuh, jika rusak maka rusaklah seluruh tubuh, ketahuilah dia itu adalah hati"
Karena hati menjadi ukuran baik tubuhnya seseorang, maka sasaran iblis dalam menyesatkan manusia adalah menyerang hatinya lebih dahulu dengan bermacam-macam fitnah.
"Hudzaifah berkata: Aku mendengar Rosulullah Shollallahu 'alaihi wasallam bersabda : diperlihatkan fitnah-fitnah kedalam hati seperti (menganyam) tikar, sehelai-sehelai, maka hati mana yang dicampuri fitnah, dititik didalamnya satu titik yang hitam dan hati mana yang mengingkari fitnah. Maka dititik didalamnya satu titik putih, sehingga fitnah menjadi ada pada dua hati yaitu ada hati yang putih seperti batu marmer, maka fitnah itu tidak membahayakan kepadanya selama ada langit dan bumi, dan hati yang lain hitam kelabu seperti kendi yang dibalik tidak mengenal yang baik dan tidak mengingkari yang mungkar kecuali apa-apa yang dicampur dari hawa nafsunya.'

Kerusakan/fitnah yang dilahirkan (oleh Iblis/syetan manusia) kedalam hati seseorang itu, seperti orang menganyam tikar sehelai-sehelai terus menerus sedikit demi sedikit tapi datang terus.

Dalam menerima fitnah hati dibagi dua :

1. Hati yang kalau didatangi fitnah di menerimanya menyedotnya seperti bunga karang menyedot air, lama-lama basah semua, begitu pula hati ketika menerima fitnah dititik hitam, kalau menerima terus hati itu hitam keseluruhannya, akhirnya hati tersebut tidak bisa membedakan mana yang ma'ruf dan mana yang mungkar.

2. Hati walaupun didatangi fitnah berkali-kali hati tetap menolak, inilah hati yang putih seperti batu marmer, putih bersih, di dalamnya ada lampu yang meneranginya, maka semakin banyak menolak fitnah semakin terang benderang cahaya lampunya, sehingga semua fitnah tidak membahayakannya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar